About Me

header ads

Perjalanan Amnesti Jokowi Di Jemput Oleh Baiq Nuril Dari Lombok-Bogor

TiketQQ

TiketQQ News Indonesia - Senyum lebar terpancar dari wajah Baiq Nuril Maknun setibanya di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/8) sore. Perempuan yang sempat divonis 6 bulan itu didampingi tim kuasa hukumnya dan hendak bertemu Presiden Joko Widodo " TiketQQ ".

Nuril dan rombongan tiba sekitar pukul 15.12 WIB. Dia mengenakan baju berwarna putih dengan balutan kerudung merah " TiketQQ ".

Nuril langsung diarahkan menuju ruang sayap kiri Istana Bogor. Ia terus tersenyum sembari berjalan masuk ke ruangan tersebut, menunggu sebelum bertemu Jokowi.

Sekitar lima menit, Nuril kemudian dipanggil untuk menuju ruang kerja presiden di Istana Bogor. Di sana Jokowi ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly telah menunggu.

Nuril langsung masuk dan disambut Jokowi. Ia lantas bersalaman dan mencium tangan mantan wali kota Solo itu. Senyum Nuril terus mengembang setelah bisa bertemu langsung Jokowi.

Jokowi mempersilakan Nuril duduk di bangku yang ada di hadapannya. Ia sempat menanyakan kondisi kesehatan Nuril dan keluarga. Jokowi juga bertanya tempat tinggal Nuril.

Setelah obrolan singkat itu, Jokowi kemudian mempersilakan Yasonna menjelaskan soal pemberian amnesti kepada Nuril. Yasonna pun membuka map berisi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2019 tentang Pemberian Amnesti.

"Bapak presiden memutuskan untuk memberikan amnesti kepada Mba Baiq Nuril setelah mendapatkan pertimbangan DPR," kata Yasonna.

Setelah itu, secara simbolik, Yasonna menyerahkan salinan keppres tersebut kepada Nuril. Nuril tampak senang menerima langsung keppres dan bertemu Jokowi. Ia terus tersenyum ke arah wartawan yang mengabadikan pertemuannya dengan Jokowi.

Dari Lombok ke Bogor

Perjalanan Nuril mengambil lansung keppres pemberian amnesti dari Jokowi tak dekat. Ia harus terbang dari rumahnya di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Nuril mendapat kabar soal pertemuan dengan Jokowi dari staf Istana Kepresidenan tadi malam, namun dirinya baru membuka pesan itu pagi tadi.

"(Dapat kabar) tadi malem, tapi saya baru buka tadi pagi," kata Nuril usai menerima keppres.

Salah satu kuasa hukum Nuril, Aziz Fauzi menceritakan bahwa Nuril awalnya tak percaya dengan agenda pertemuan dengan Jokowi hari ini. Pasalnya, nomor kontak yang menghubungi tak dikenal Nuril.

Setelah mendapat kepastian bahwa benar Jokowi akan menerimanya hari ini, tim kuasa hukum dan Nuril langsung berusaha mencari tiket penerbangan ke Jakarta. Aziz menyebut Nuril baru tiga hari berada di rumahnya, di Kabupaten Lombok Tengah.

Rencananya Jokowi bakal menerima Nuril sebelum Salat Jumat, namun karena kendala tiket, pertemuan diundur selepas Salat Jumat.

Aziz menuturkan, Nuril akhirnya mendapat tiket pesawat dengan jadwal penerbangan pukul 12.40 Wita. Mantan tenaga honorer SMAN 7 Mataram itu turut ditemani kuasa hukumnya, Joko Jumadi dan Nyayu Ernawati.

Mereka bertiga bertolak dari Bandara Internasional Lombok, NTB. Pesawat yang membawa Nuril tiba sekitar pukul 13.38 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Aziz menyebut Nuril dan tim pendamping langsung menuju Istana Bogor.

"Dari bandara kami dijemput Staf Istana," kata Aziz kepada CNNIndonesia.com.

Nuril dan tim kuasa hukum menempuh perjalanan sekitar 1 jam lebih, sampai akhirnya tiba di Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat.

Mimpi Masuk Istana

Usai bertemu Jokowi dan menerima salinan keppres pemberian amnesti, Nuril mengaku sempat memiliki keinginan untuk bisa masuk Istana Kepresidenan, sebelum terjerat kasus pelanggaran UU ITE.

Akhirnya, kata Nuril, cita-citanya bisa terwujud ketika diterima oleh Jokowi di Istana Bogor.

"Ternyata apa yang saya impikan alhamdulillah hari ini terkabul," tutur Nuril.

Nuril pun berpesan kepada para perempuan untuk tidak memberikan ruang kepada laki-laki nakal. Ia juga berharap ada tempat bagi korban pelecehan seksual seperti dirinya untuk mengadu dan diberikan pendampingan dalam menghadapi kasusnya.

Perempuan yang sempat divonis 6 bulan penjara itu berencana membuka posko pengaduan dan konsultasi bagi perempuan yang mengalami pelecehan seksual di rumahnya, Kabupaten Lombok Tengah.

"Mudah mudahan saya tidak ingin, itu tidak terjadi pada perempuan perempuan lagi di mana pun ya," ujarnya.

Maafkan Pelaku

Nuril pun sudah memaafkan mantan Kepala SMA Negeri 7 Mataram Muslim, pelaku pelecehan seksual. Ia mengaku sudah tak mengikuti proses hukum terhadap Muslim.

Nuril melaporkan Muslim ke Polda NTB pada November 2018. Laporan terhadap Muslim teregistrasi dengan nomor: LP/334/XI/2018/NTB/SPKT, tanggal 19 November 2018.

"Kalau itu, kalau dari saya maafin saja lah sudah," katanya.

Nuril sudah tak menuntut banyak soal proses hukum terhadap Muslim, meski dirinya sudah melaporkan ke Polda NTB. Ia mengaku telah memaafkan Muslim, yang juga melaporkan Nuril hingga akhirnya divonis 6 bulan penjara.

"Kalau dari saya pribadi sudah maafkan saja lah. Tuhan saja maha pengampun, masa manusianya enggak," ujarnya.

Nuril kini sudah bisa bernapas lega setelah mendapat pengampunan secara resmi dari Jokowi lewat Keppres Nomor 24 Tahun 2019.

"Dengan pemberian amnesti, maka semua akibat hukum pidana terhadap terpidana tersebut sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu dihapuskan," demikian bunyi keppres tersebut.

Baca Juga : Kepolisian Ringkus Komplotan Penipu Bermodus Pegawai MA

Posting Komentar

0 Komentar