TiketQQ - Belasan siswa SMA di Henan, China, mengalami sakit perut setelah mengonsumsi sampah. Mereka terpaksa memakan sampah sebagai hukuman yang diberikan oleh guru.
Sang guru menghukum mereka lantaran lupa mengosongkan isi tempat sampah.
Seperti dilansir Asia One, Selasa (15/10), insiden itu baru diketahui setelah para siswa melakukan pemeriksaan di rumah sakit, dan ditemukan benda-benda asing yang menyumbat saluran pencernaan.
Kejadian itu berawal dari seorang guru yang tidak disebutkan identitasnya melakukan pemeriksaan di dalam ruang kelas. Ia kemudian mendapati beberapa siswa belum mengosongkan tempat sampah.
Karena tidak ada siswa yang mengaku bertanggung jawab, ia langsung memanggil belasan murid dan memaksa mereka memakan seluruh isi tempat sampah.
Guru itu baru memperbolehkan mereka masuk ketika tempat sampah sudah kosong. Salah seorang siswa mengaku takut saat dihukum.
"Dia berdiri di samping dan memperhatikan. Saya tidak berani membangkang hukuman itu," kata seorang siswa.
Siswa tersebut menambahkan setidaknya ada 10 siswa lain yang juga mengalami hukuman sama. Mereka disebut takut mengadu kepada orangtua karena diancam akan dikeluarkan.
Orangtua korban baru mengetahui hukuman itu ketika menemukan kertas, kulit lengkeng, bahkan kantong plastik di dalam campuran kotoran anaknya
agen bandarq.
Kepala sekolah setempat mengklaim guru tersebut tidak serius dengan ketika memberi hukuman dan hanya melampiaskan kekesalannya saja.
Namun pernyataan kepala sekolah itu justru menuai reaksi netizen di media sosial.
"Para murid tidaklah bodoh. Jika tidak ada orang yang memaksa, mengapa mereka memakannya?" tulis seorang netizen dalam kolom komentar dalam akun Weibo.
Akibat kasus ini, polisi menahan guru yang bersangkutan dan kepala sekolah tersebut diberhentikan dari tugasnya.
Kekerasan fisik yang dilakukan pihak sekolah bukan pertama kali di China
daftar tiketqq.
Pada Maret lalu, guru musik menyuruh para murid kelas dua SD untuk menampar wajah mereka karena berisik saat di kelas.
Pemerintah China memang belum memiliki undang-undang yang mengatur mengenai hukuman fisik. Kementerian pendidikan dan departemen pendidikan setempat baru mengeluarkan instruksi terkait hal itu.
Akan tetapi, pejabat di provinsi Guangdong telah mempertimbangkan rancangan undang-undang yang akan mengatur beberapa hal terkait hukuman fisik. Aturan itu dapat menjerat guru-guru sekolah dasar dan sekolah menengah.
0 Komentar